Titus 2:7-8
“dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.”
Teladan adalah sesuatu yang harus ditiru, dicontohi tentang hal-hal-hal yang baik (KBBI). Tanpa teladan, maka seseorang akan meruntuhkan dengan tangan yang satu apa yang dia bangun dengan tangan lainnya. Seseorang berkhotbah tentang perbuatan baik, maka dia harus dapat berbuat baik. Sebab terampil mengajar tetapi tidak memberikan teladan, menjadikan ajaran tersebut mandul. Sebaliknya, memberikan teladan tetapi tidak mengajar, menjadikan teladan menjadi bisu.
Dalam nasihatnya Paulus memberikan beberapa petunjuk untuk Titus, yang intinya Titus harus menjadi teladan yang baik dalam setiap pengajarannya kepada jemaat. Hal ini penting mengingat Titus sebagai seorang anak muda, berhadapan dengan banyak tawaran dan godaan.
Mengajar dan melakukan apa yang diajarkan akan membuat Titus pribadi yang berwibawa dan tidak akan dianggap rendah karena ia muda. Saat Titus “bersih” dalam pemberitaannya, dan “murni” melakukan apa yang diberitakan, maka para penyesat tidak memiliki celah memburuk-burukan Titus dan jemaat.
Sudahkah kita menjadi teladan satu terhadap yang lain? Suami jadi teladan isteri, isteri jadi teladan suami, orang tua jadi teladan anak-anak, pelayan jadi teladan jemaat. Marilah kita bertekad menjadi teladan dalam segala sesuatu yang baik, supaya kita tidak dibuat malu oleh dunia, sebaliknya Tuhan dimuliakan. Amin.